Bandar Lampung – Pemprov Lampung menilai kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menjadi ancaman pada musim kemarau.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Y Ruchyansyah mengatakan, ada potensi ribuan hektare hutan dan lahan terbakar dalam berjalannya musim kemarau.
Ruchyansyah mengatakan, ribuan hektare hutan dan lahan tercatat terbakar di Lampung pada Januari hingga Juli 2023.
“Tahun berjalan ini, ada hutan dan lahan seluas 4.853,36 hektare terbakar,” kata Y Ruchyansyah, di Bandar Lampung, Kamis (27/7/2023).
Ruchyansyah mengatakan, luasan hutan dan lahan yang terbakar itu bisa jadi lebih lebih luas dari tahun sebelumnya.
Sebab, Provinsi Lampung yang sebentar lagi akan masuk musim kemarau pada Agustus 2023.
“Di setahun penuh pada 2021, hutan dan lahan yang terbakar seluas 3.541 hektare, tahun 2022 seluas 7.564 hektare,” jelasnya.
Menurut dia, peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Lampung kerap diakibatkan sumber api yang tidak sengaja menyebar.
Biasanya itu dilakukan pelaku-pelaku perburuan ilegal untuk menumbuhkan ulang pucuk-pucuk muda alang-alang agar ada satwa yang berkumpul di sana,” sebut Ruchyansyah.
Namun pengendalian kebakaran sering terkendala karena api yang sangat cepat menyebar di padang alang-alang,” lanjutnya.
Sebelumnya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan Pemprov Lampung telah menyediakan Satuan Tugas Karhutla guna mengantisipasi fenomena tersebut.
Beberapa tugas Satgas Karhutla tersebut yakni mendeteksi dan pencegahan dini potensi terjadinya kebakaran, melaporkan segera temuan kejadian karhutla, serta terus komitmen dalam pengendalian karhutla.(red)