Bandar Lampung – Pemprov Lampung optimis Lampung bisa bebas malaria pada 2025 mendatang.
Cita-cita bebas malaria itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana, Minggu (9/7/2023).
Menurut Reihana, saat ini tinggal dua wilayah di Lampung yang belum mencapai target eliminasi malaria.
Sementara 13 kabupaten/kota lainnya disebut sudah mencapai status eliminasi malaria.Artinya, tidak ditemukan penularan setempat atau kasus indigenous selama tiga tahun berturut-turut.
Walau ada orang terjangkit malaria, kasus malaria di 13 kabupaten/kota di daerah berstatus eliminasi malaria terbilang rendah dan tidak terjadi akibat penularan.
“Lampung ada 13 daerah bebas malaria, satu endemis rendah dan satu endemis sedang,” kata Reihana.
Didetailkan olehnya, endemis rendah ada di Kota Bandar Lampung, dan endemis sedang ada di Kabupaten Pesawaran.Meskipun masih ada kasus, Reihana mengklaim pihaknya optimis akan mendorong Bandar Lampung dan Pesawaran untuk bebas malaria pada dengan maksimal pada tahun 2025.Sebenarnya Bandar Lampung sudah hampir eliminasi malaria, tapi belakangan ditemukan terjadi penularan kasus malaria,” kata Reihana.
Lanjut Reihana, untuk Pesawaran memang terbilang masih menjadi pekerjaan rumah, sebab merupakan daerah endemik malaria.
“Tetapi di Pesawaran sudah lebih baik, bukan daerah dengan tingkat malaria berat lagi, tapi sudah sedang,” kata Reihana.Wilayah endemik malaria di Pesawaran, dikatakan Reihana sebab merupakan wilayah pesisir yang padat pemukiman.
Masih kata Reihana, optimisme itu, dilihat dari angka kesakitan malaria atau Annual Parasite Incidence Provinsi (API) di Lampung yang stabil di bawah satu persen.Selama ini API kita di bawah satu, mudah-mudahan target tersebut bisa,” kata Reihana.
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, pada 2017 angka kesakitan malaria (API) per 1.000 penduduk Lampung di angka 0,54.
Kemudian turun pada 2018 menjadi 0,45, selanjutnya 2019 turun drastis menjadi 0,19. Penurunan ini terus terjadi hingga 2020 yakni 0,05 dan 2021 di angka 0,07.
Masih dari data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, didapati ada sebanyak 424 kasus malaria selama 2023 hingga akhir Mei kemarin di Provinsi Lampung.Benar saja, mayoritas kasus ini terjadi di dua kabupaten kota yakni Pesawaran dan Bandar Lampung.
Secara rinci, jika dilihat dari jumlah per bulannya Januari terdapat 75 kasus positif, Februari 118 kasus, Maret 99 kasus, April 61 kasus, dan Mei 71 kasus.(red)