Kegiatan itu dibuka oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pada Senin (3/7). Pembukaan berlangsung di Hotel Swissbell, Bandar Lampung.
Sedangkan kegiatan lainnya digelar di Tahura Wan Abdul Rachman dan masing–masing UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Lampung.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, Festival Wisata Hutan bertujuan sebagai ajang promosi potensi wisata sekaligus edukasi pemanfaatan wisata di dalam kawasan hutan di Provinsi Lampung.
Menurutnya, sebagai bagian dari sumberdaya pembangunan, maka hutan harus memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah.
“Hutan juga harus dapat bermanfaat untuk pembangunan, baik secara langsung dari hasil hutan seperti kayu dan non kayu, maupun manfaat tidak langsung melalui pemanfaatan jasa lingkungan, antara lain penyediaan sumber air bersih, irigasi, udara yang bersih, wisata alam dan lain-lain,” kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Arinal menjelaskan, ada tiga hal penting dalam pengelolaan hutan, yakni pertama mengelola kawasan hutan harus memenuhi aspek sosial, kedua pengelolaan hutan sebagai sektor hulu, sangat mempengaruhi sektor-sektor lain baik di tengah maupun di hilir.
“Terakhir, hutan memiliki manfaat global seperti meningkatkan penyerapan emisi karbon, menghasilkan oksigen dan lain-lain,” jelasnya.
Festival Wisata Hutan Lampung ini juga diungkapkan Arinal menjadi bagian dari agenda Festival Krakatau tahun 2023 dan diharapkan dapat menjadi agenda rutin setiap tahun dengan inovasi-inovasi yang terus berkembang, namun dengan tetap menjaga hutan sesuai dengan fungsinya.
“Selain menyajikan keindahan alam, hendaknya dalam promosi wisata hutan juga didorong produk-produk UMKM berbasis hasil hutan dan budaya di sekitarnya, agar kearifan lokal juga dapat dikenal secara luas,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah mengatakan, bahwa pengelolaan wisata dalam kawasan hutan harus terorganisir dan terencana dengan baik sehingga tidak menimbulkan kerusakan hutan.
“Kegiatan ini bertujuan yang pertama itu promosi karena masih banyak yang belum tahu ada potensi wisata dan kawasan hutan yang memungkinkan untuk dikelola. Kedua tetap mengutamakan edukasi. Jadi dua hal itu yang menjadi tujuan kami, edukasi para pengelola maupun edukasi bagi wisatawan,” kata Kadis Kehutanan Lampung Yanyan Ruchyansyah saat diwawancarai.
Diketahui, Festival Wisata Hutan Lampung tahun 2023 terdapat berbagai macam kegiatan. Seperti kegiatan pasar durian dan hasil hutan bukan kayu (HHBK) di Tahura Wan Abdul Rachman 3-9 Juli.
Kemudian berbagai event di masing–masing UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, berlangsung sejak Juni – Oktober 2023.
Lalu kegiatan Post Tour, merupakan perjalanan wisata di salah satu wilayah UPTD KPH Dinas Kehutanan Provinsi Lampung sebagai uji coba atas paket perjalanan wisata yang ditawarkan oleh UPTD KPH.
Selain itu, ada juga kegiatan temu bisnis, lomba cipta & baca puisi, lomba rimbawan idol, olahan HHBK, atraksi KPH, lomba foto dan video wisata hutan Lampung, lomba bercerita, stand produk dan olahan HHBK, dan kegiatan lainnya. (Red)