Wahdi: Perlu Kolaborasi Semua Pihak Atasi Narkoba

WARTABARU.COM-Metro_”Pemberantasan narkoba tidak dapat hanya dilakukan Granat, juga pemerintah, BNN atau pihak manapun, jika tidak bersama-sama dalam kolaborasi untuk mempersempit gerak sindikat narkoba”.

Hal itu dikatakan Wahdi—yang juga sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Kota Metro dalam acara pertemuan DPC Granat Kota Metro dengan 14 Perguruan Tinggi/Akademi/institute dan 5 Camat se-Kota Metro, di Ballroom Hotel Grand Skuntum Jl AH Nasution Metro Timur, Jumat (25/11/2022).

Lebih lanjut diungkapkan Wahdi, jika tidak secara kolaborasi menangani perkembangan narkoba di kota kita ini, semakin banyak korban berjatuhaan akibat menggunakan narkoba secara ilegal.

“Narkoba, bukan hanya membuat kita jadi gila, akan tetapi kita dibuatnya menjadi mati. Mulai dari mental, cara berpikir, semangat juang untuk berkarya, semua akan mati, gara-gara narkoba,” tekan Wahdi.

Narkoba lanjut Wahdi, itu tidak ada bentuknya, akan tetapi dampak kerusakannya terlihat jelas di antara saudara-saudara kita, dari anak-anak sampai orangtua.

Oleh karena itu, saya menyambut baik adanya keinginan bersama untuk membentuk kepengurusan cabang khusus sampai ke pengurus anak ranting di Kota Metro. “Saya mendukung penuh, tentunya harus dengan hati-hati, buatlah program yang betul-betul mampu membuat orang kembali sadar, bahwa bahaya ancaman narkoba itu nyata!”

Orang nomor satu di Kota Metro itu, sempat menyindir tentang angka pengidap HIV yang terus meningkat. Dikatakan Wahdi, salah satu penyebab utamanya adalah penggunaan jarum suntik bekas yang digunakan para pemakai narkoba.

“Sesulit apapun yang kita hadapi ke depan, namun dengan sumberdaya manusia (SDM) yang unggul, beriman dan berakhlak serta semua bergotongroyong menghadapi sesuatu, yakinlah akan lebih mudah dan ringan,” ujar Wahdi “atlet Taekwondo” itu.

Kita masih ingat, ujar dia lagi tahun 2000—2021 kita dilanda pandemi Covid-19, jumlah pasien di rumah sakit di Kota Metro boleh dikatakan membludak. Tapi, tahukah kita, 80 persen pasien Covid-19 yang dirawat di Metro adalah warga dari luar daerah kita ini.

“Mari kita tingkatkan kepedulian kita sesama, agar apa yang kita programkan akan dapat mencapai sasaran,” ujarnya mengimbau pengurus Granat, PT/akademi dan para camat se Kota Metro.

Sebelum Wahdi sebagai Ketua DPC Granat Kota Metro menyampaikan arahannya, dalam laporan pelaksanaan pertemuan yang disampaikan Saut Siahaan SH menyebutkan, bahwa pertemuan itu dihadiri oleh 14 Perguruan Tinggi/akademi dan lima kecamatan se-Kota Metro.

“Pertemuan ini akan berlanjut sampai terbentuknya epengurusan-kepengurusan setingkat cabang, rayun, sub rayon sampai ke ranting-ranting,” lapor Saut.

Hadir dalam acara pertemuan yang dapat menjadi tongggak sejarah Indonesia emas tahun 2045, karena Kota Metro sudah memulainya dengan Bersinar (Bersih tanpa narkoba), antara lain Ketua Harian DPC Granat Naim Emel Prahana, Bendahara Granat Metro, Fajar Riatama, S.TTO, MM, Wakil Bidang Organisasi Dr Khuzaini, Msy, Saut Siahaan, SH, H. Efril Hadi, SE, Mkes, Dr Eko Hendro Saputro, ST., M.Kes (Ketua Bidang Pengkajian).

Hadir juga, Chairul Chaniago, Merdiansyah, Ade Suhendra, Rahmat Topik, Camat Metro Pusat, Yahya, Camat Metro Timur, Fery Handono, Camat Metro Selatan, Camat Metro Utara dan Camat Metro Barat diwakili Sekretaris Kecamatannya. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top