Ilustrasi lebah bumblebees. (Istockphoto/ Filip_Krstic)
WARTABARU.COM – Populasi lebah Bumblebees yang berada di Eropa dan Amerika Utara dikabarkan mengalami penurunan drastis. Para ilmuwan menyebut hal tersebut disebabkan oleh kenaikan suhu panas yang terbilang ekstrem. Melansir The Guardian, sebuah studi menunjukkan kemungkinan populasi lebah hidup di tempat tertentu telah menurun sebesar 30 persen dalam satu generasi manusia. Para peneliti mengatakan tingkat penurunan tampaknya ‘konsisten dengan kepunahan massal’. Seorang mahasiswa PhD di University of Ottawa dan penulis utama studi, Peter Soroye mengatakan lebah Bumblebees bakal hilang jika kondisi yang saat ini terjadi berlangsung hingga beberapa waktu ke depan. ”Kami menemukan bahwa populasi menghilang di daerah-daerah yang suhunya semakin panas. Jika penurunan berlanjut pada kecepatan ini, banyak dari spesies ini bisa menghilang selamanya dalam beberapa dekade,” ujar Soroye.
Dalam penelitiannya, tim menggunakan data dari 66 spesies lebah di seluruh Amerika Utara dan Eropa yang dikumpulkan selama periode 115 tahun untuk membuat simulasi guna menghitung penurunan jumlah lebah akibat ‘kekacauan iklim’. Dengan cara itu, peneliti dapat melihat bagaimana populasi lebah di habitatnya telah berubah dari tahun ke tahun. Selain itu, para peneliti mengatakan metode mereka dapat digunakan untuk memprediksi risiko kepunahan dan mengidentifikasi area di mana tindakan konservasi diperlukan. Sebab, lebah diketahui memainkan peran penting dalam penyerbukan tanaman, seperti tomat, labu, dan beri.
[Gambas:Video CNN]
Jeremy Kerr dari University of Ottawa dan penulis senior studi tersebut mengatakan penelitian yang dilakukan oleh pihaknya memberi harapan dalam mengambil tindakan melindungi populasi lebah yang kini menurun akibat perubahan iklim ”Pekerjaan ini juga memberikan harapan dengan menyiratkan cara-cara bahwa kita dapat mengambil jalan keluar dari perubahan iklim dan organisme lain dengan mempertahankan habitat yang menawarkan perlindungan, seperti pohon, semak atau lereng yang bisa membuat lebah keluar dari panas,” ujar Kerr.
”Pada akhirnya, kita harus mengatasi perubahan iklim itu sendiri dan setiap tindakan yang kita ambil untuk mengurangi emisi akan membantu,” tambahnya.
Peneliti dari Pusat Penelitian Biodiversitas & Lingkungan University College London, Tim Newbold mengatakan pihaknya terkejut dengan dampak yang disebabkan oleh perubahan iklim terhadap populasi lebah. ”Temuan kami menunjukkan bahwa penurunan yang jauh lebih besar mungkin terjadi jika perubahan iklim dipercepat di tahun-tahun mendatang, menunjukkan bahwa kita perlu upaya besar untuk mengurangi perubahan iklim jika kita ingin melestarikan keanekaragaman lebah,” ujar Newbold.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.
