Enam sekolah terendam banjir di Kabupaten Bandung

Enam sekolah terendam banjir di Kabupaten BandungKorban banjir Kabupaten Bandung. (Ant)

WARTABARU.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan banjir yang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang terjadi sejak Kamis (23/1) telah menyebabkan enam sekolah terendam banjir, 3.744 unit rumah, empat sekolah dan 20 tempat ibadah terendam air.

"Perkembangan terbaru per hari ini (Sabtu) hingga malam ini, kerugian materil banjir di Kabupaten Bandung berupa 3.744 rumah terendam, kemudian enam sekolah –sebelumnya empat sekolah– terendam dan 20 tempat ibadah terendam," kata kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu di Bandung, Sabtu.

Dia mengatakan jumlah warga terdampak banjir yang menerjang Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Rancaekek dan Kecamatan Majalaya bertambah menjadi 20.387 jiwa atau 6.404 kepala keluarga dan juga menyebabkan 227 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Warga mengungsi di sejumlah titik, kami mencatat ada enam titik lokasi pengungsian yakni Aula Desa Dayeuhkolot, Gedung Inkanas dan empat masjid," kata dia.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Supriyatno mengatakan, curah hujan yang tinggi selama tiga hari beruntun menjadi salah satu faktor penyebab banjir di wilayah Bandung Selatan tepatnya di lima kecamatan di Kabupaten Bandung.

"Banjir di lima kecamatan, yaitu Bojongsoang, Dayeuhkolot, Baleendah, Rancaekek dan Majalaya, disebabkan karena tiga hari berturut-turut curah hujan di wilayah tersebut 551 mm per hari. Ini yang menyebabkan banjir, dan ketinggian banjir variasi dari 10 sentimeter hingga 1,6 meter," kata Supriyatno.

BPBD berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk bahu-membahu dalam penanganan bencana banjir kali ini, mulai dari komunitas kebencanaan dan kemanusiaan, media, sampai pihak swasta.

"Penanganan kebencanaan ini urusan bersama. Saya berharap kepada semua pihak, terutama relawan, media, pemerintah dan swasta bersinergi. Mudah-mudahan bencana tidak berulang dan tidak ada lagi," katanya.*

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top