Foto: Detikcom/Wilda
WARTABARU.COM – Kepala Bagian Program dan Anggaran Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT), Nur Hidayat meminta pemerintah daerah untuk melakukan penelitian di seluruh jalan usai peristiwa amblesnya jalan Daan Mogot, Tangerang dengan kedalaman 2,5 meter dan lebar 2 meter.
“Kami harap pemerintah daerah segera melakukan penelitian di beberapa lokasi lainnya pascabanjir agar saluran air dan kondisi jalan dalam keadaan baik,” ujarnya seperti dilaporkan Antara, Senin (13/1).
Kendati demikian, BPPT menilai jalan amblas di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) SDN Inpres Tanah Tinggi Daan Mogot itu karena faktor lokal, bukan akibat banjir. Ia mengatakan, jika amblesan yang terjadi hanya pada kawasan tertentu saja, bukan terjadi di lokasi lainnya.
Pasalnya, jika karena banjir yang terjadi beberapa waktu lalu, maka amblesnya akan terlihat jejak alirannya yang terjadi pada sepanjang saluran air di dekatnya.
“Di dalam lubang itu ada pipa PDAM atau saluran air. Maka bisa dipastikan kemungkinan karena faktor lokal di dalam lubang itu saja. Ini yang perlu dicari tahu bersama untuk diketahui penyebabnya,” ujarnya.
Nur Hidayat menambahkan bisa dipastikan amblesan yg terjadi bukan karena faktor geologis.
“Semua pihak terkait kepemilikan pipa maupun kabel yang berada di dalam lubang bisa diajak koordinasi untuk mencari penyebabnya,” ujar Nur Hidayat yang ikut meneliti amblesnya jalan raya Gubeng Surabaya tahun lalu itu.
Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) VI sudah melakukan perbaikan jalan yang ambles dengan kedalaman 2,5 meter dan lebar 2 meter di KM 22 Jalan Daan Mogot Kota Tangerang.
Sekretaris Dinas PUPR Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni mengatakan, pekerjaan perbaikan diawali dengan pembongkaran jalan sehingga memudahkan petugas untuk melakukan pekerjaan.
[Gambas:Video CNN]
Sebab di dalamnya tersebut terdapat pipa air minum, kabel optik dan kabel lainnya yang perlu ditangani terlebih dahulu.
Kemudian setelah selesai maka akan dilakukan penggantian saluran gorong-gorong dengan box culvert ukuran 1×1 meter dengan panjang 1,2 meter.
“Total box culvert yang akan digunakan dalam pekerjaan ini mencapai 18 meter. Kita tetap lakukan pekerjaan meskipun masih ada air dari pipa yang rusak,” ujarnya.
Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.
