Korban banjir di Sindangjaya mendapat bantuan ACT-MRI Brebes

Korban banjir di Sindangjaya mendapat bantuan ACT-MRI BrebesAksi Cepat Tanggap (ACT) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) memberikan bantuan kemanusiaan pada para korban banjir bandang di Desa Sindangjaya, Kecamatan Ketanggungan, Sabtu (11/1/2020). (FOTO ANTARA/HO-Humas ACT Tegal))

WARTABARU.COM – Aksi Cepat Tanggap Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) menyalurkan sejumlah bantuan kemanusian pada korban banjir bandang di Desa Sindangjaya, Kecamatan Ketanggungan.

Kepala ACT Tegal Siswartono di Brebes, Sabtu, mengatakan bahwa sebagai lembaga kemanusiaan akan terus bergerak cepat membantu warga yang sedang dilanda bencana seperti menyalurkan bantuan pangan agar bisa meringankan beban para korban.

"Kondisi korban banjir memang sangat membutuhkan bantuan. Oleh karena, setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, ACT bersama MRI Brebes menyalurkan bantuan pangan agar bisa meringankan beban para korban banjir," katanya.

Ia yang didampingi tim asesmen MRI Kabupaten Brebes Rojali mengatakan pihaknya berencana menyalurkan bantuan lainnya apabila kondisi korban banjir memang masih perlu diberikan pertolongan.

"Saat ini, bantuan yang kami berikan pada korban banjir berupa makanan siap santap sebanyak 150 nasi kotak, selimut, dan tikar," kata Siswartono.

Kepala Desa Sindangjaya Syamsul Arief mengatakan saat banjir bandang, banyak warga yang tidak sempat mengungsi karena kejadian berlangsung cepat.

"Begitu tanggul Sungai Babakan jebol, air langsung mengalir ke permukiman warga sehingga warga tidak bisa sempat menyelamatkan harta bendanya. Akan tetapi, pada peristiwa itu, Alhamdulillah tidak ada korban," katanya.

Menurut dia, banjir bandang yang sempat merendam ratusan rumah warga ini, air dapat cepat surut sehingga korban banjir tidak terlalu lama dalam pengungsian.

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ACT MRI atas bantuan makanan siap santap ini karena warga belum bisa memasak karena alat dapurnya juga tidak bisa digunakan," demikian Syamsul Arief.

Demikian berita ini dikutip dari ANTARANEWS.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top