BMKG Beberkan Soal Hoaks Suhu Panas Indonesia

BMKG Beberkan Soal Hoaks Suhu Panas IndonesiaIlustrasi (CNN Indonesia/ Safir Makki)

WARTABARU.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membeberkan soal hoaks suhu terpanas di Indonesia yang menyebar lewat media sosial dan layanan pesan instan. Menurut data BMKG suhu terpanas Indonesia tidak pernah tercatat lebih dari 40 derajat Celcius.

BMKG memang tidak menampik kalau beberapa kota di Indonesa saat ini memang tengah dilanda suhu panas. Namun, suhu tersebut tidak setinggi yang beredar di masyarakat. Pesan yang beredar di masyarakat menyebut suhu panas di Indonesia yang mencapai 40-50 derajat Celcius.

“Berdasarkan data histori, suhu maksimun di Indonesia belum pernah mencapai 40 derajat Celsius,” jelas Deputi Bidang Meteorologi R. Mulyono R. Prabowo, dalam siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (24/10).  Pesan yang beredar di masyarakat itu berbunyi sebagai berikut:

“Untuk kawan-kawan semua,.. mulai besok sampai 3 hari ke depan di harapkan kurangi aktifitas di luar rumah karena cuaca panas extreme melanda Indonesia untuk 3 hari ke depan. Banyak minum air mineral dan multivitamin ya .. Temperatur panas extreme yang terbaca oleh deteksi satelit hari ini, adalah di daerah :

Jakarta 38 derajat Celcius

Depok 38 derajat CelciusSerang Banten 44 derajat CelciusBekasi 38 derajat CelciusTangerang 44 derajat CelciusJogjakarta 40 derajat CelciusMalang 44 derajat CelciusSolo 45 derajat CelciusMadiun 39 derajat CelciusMagelang 39 derajat CelciusPurworejo 40 derajat CelciusMadura 42 derajat CelciusBali 45 derajat CelciusLombok 43 derajat CelciusRiau 45 derajat CelciusPekanbaru 45 derajat CelciusBatam 42 derajat CelciusMakassar 43 derajat CelciusPare-pare dan bone 40 derajat CelciusPapua Nugini, nyaris mendekati 50 derajat Celcius

Daerah lain masih dalam pantauan mitigasi klimatologi NASA.

Jaga kesehatan, pola makan, dan banyak minum air ya, Kawan. Panas extreme pemicu dehidrasi, malaria, tifus, campak, dan pelemahan sel jaringan otak. Trims semoga bermanfaat. Sumber BMKG Pusat.”

Data BMKG menyebut suhu tertinggi yang pernah terjadi di Indonesia sebesar 39,5 derajat celcius pada tahun 2015 di Kota Semarang, Prov Jateng.

Bahkan pada tanggal 20 Oktober 2019, tiga stasiun pengamatan BMKG di Sulawesi yang mencatat suhu maksimum tertinggi sepanjang tahun. Ketiga stasiun itu yakni Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) yang mencatat 38,8 derajat Celcius.

Suhu tinggi lainnya tercatat oleh Stasiun Klimatologi Maros 38,3 derajat Celcius dan Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera, Kolaka, Sulawesi Tenggara dengan suhu 37,8 derajat Celcius. Padahal pada periode Oktober 2018, suhu maksimum hanya mencapai 37 derajat Celcius.

Lebih lanjut, menurut Mulyono suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu tahunan matahari. Gerak semu ini terjadi karena sumbu rotasi bumi yang miring terhadap matahari.

Sehingga, jika diamati dari Bumi, Matahari tampak bergerak bergantian ke belahan Bumi utara dan selatan. Sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya ketika posisi Matahari berada di atas khatulistiwa.

BMKG mengimbau masyarakat yang terdampak suhu udara panas ini untuk minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan, serta mewaspadai aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi karhutla.

Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya angin kencang yang berpotensi terjadi di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top