Ojol Diimbau Tidak Demo, Disarankan Fokus Cari Nafkah

Ojol Diimbau Tidak Demo, Disarankan Fokus Cari NafkahIlustrasi ojek online (ojol). (CNN Indonesia/Andry Novelino)

WARTABARU.COM – Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia menyampaikan telah menginstruksikan kepada aliansi dan komunitas ojek online (ojol) yang dibawahinya agar tidak ikut demonstrasi massa di DPR dan KPK pada Jumat (27/9). Garda menyebut ingin menjaga situasi kondusif dan para ojol disarankan fokus mencari nafkah.

Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono mengakui telah tersiar selama beberapa hari terakhir ajakan buat para ojol untuk mengepung kompleks parlemen di Senayan, Jakarta Selatan. Ajakan itu disebut beredar melalui grup WhatsApp komunitas pengemudi ojol, edaran elektronik, dan media sosial.

“Kami telah menginstruksikan agar seluruh aliansi dan komunitas-komunitas yang tergabung dengan Garda Indonesia tidak turut dalam aksi,” kata Igun lewat pesan singkat, Jumat (27/8).

Igun bilang pihaknya mengimbau para ojol di Tanah Air tetap beraktivitas seperti biasa untuk mencari nafkah buat keluarga.

Sikap tidak mengerahkan massa oleh Garda Indonesia yang disebut Igun membawahi lebih dari 1.000 ojol ini juga dikatakan untuk menghindari pihak-pihak dengan kepentingan tertentu yang ingin memanfaatkan ojol.

“Agar semuanya menjaga ‘kondusifitas’, dengan begitu maka akan berdampak positif bagi rekan-rekan ojek online dalam melakukan aktifitas mencari nafkah,” ucap Igun.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto sebelumnya mengungkap telah menerima informasi bahwa ada gelombang baru demonstrasi yang akan berbuntut rusuh.

Gelombang baru melibatkan sejumlah kelompok masyarakat dari berbagai kalangan. Kata Wiranto kelompok itu berasal dari Islam radikal, pengemudi ojek, buruh, hingga pendukung tim sepakbola.

“Gerakan ini harus waspadai karena akan mengerahkan Islam radikal garis keras. akan digerakkan ke sana. Melibatkan suporter bola kaki juga, kemudian teman-teman buruh. Juga tukang ojek dan para medis, bahkan para medis sudah diberi penyesatan,” kata Wiranto dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Kamis (26/9).

Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top