Cara Kerja MID Hitung Konsumsi Bahan Bakar

Cara Kerja MID Hitung Konsumsi Bahan BakarMeter cluster menampilkan sejumlah informasi soal konsumsi BBM, kecepatan, kondisi mesin dan lainnya. (Foto: CNN Indonesia/Febri Ardani)

WARTABARU.COM – Ada dua cara untuk melihat konsumsi bahan bakar pada kendaraan. Selain menggunakan metode ‘full to full’, kita juga dapat mengetahuinya dengan mengecek layar Multi Information Display (MID).

MID pada mobil saat ini memang tidak hanya menampilkan informasi mengenai kecepatan kendaraan, isi tangki bahan bakar, rpm, hingga tekanan ban, tetapi dapat memberi informasi kepada pengemudi soal konsumsi bahan bakar kendaraan secara real time.

Head Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan kinerja MID ditunjang oleh dua sensor. Sensor pertama diletakkan di meter kombinasi, dan satunya lagi tersemat pada injector.

Sensor pada meter kombinasi berfungsi untuk mendapat data soal jarak dan kecepatan laju mobil. Sementara sensor pada injector akan memantau berapa jumlah bahan bakar tergantung bukaan throttle.

Sensor itu selanjutnya akan mengirim semua informasi yang diperoleh ke ECU (electronic control unit) untuk diolah lalu hasilnya terpampang di layar MID.

“Jadi ECU menggambil data konsumsi dari injector ditambah jarak tempuh juga. Jadi jarak yang ditempuh dibagi dengan konsumsi bahan bakar dari data injector,” kata Didi saat dihubungi, Rabu (28/8).

Menurut Didi penghitungan konsumsi bahan bakar dilakukan bukan hanya pada saat mobil melaju, melainkan juga saat posisi diam namun mesin menyala atau posisi idle.

“Walau mobil dalam keadaan diam juga diukur,” ujarnya.

Informasi soal konsumsi bahan bakar pada MID, lanjut Didi ada dua yaitu aktual atau real time dan rata-rata.

“Kalau ingin melihat aktual itu terlihat nyata saat pedal gas ditekan, kalau tekanannya lebih, terlihat (rata-rata konsumsi bahan bakar km per liter) akan lebih boros,” katanya.

Menghitung konsumsi bahan bakar menggunakan metode MID disebut akurat. Jika tidak akurat, besar kemungkinan ada komponen yang rusak.

“Kalau tidak akurat mungkin karena sensor rusak. MID juga efektif kok. Namun memang harus direset, karena jika tidak akan terus terakumulasi (dengan perjalanan sebelumnya) kalau tidak direset terlebih dahulu,” tutup Didi.

Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top