Gaikindo: Industri Otomotif Tak Perlu Pindah ke Ibu Kota Baru

Gaikindo: Industri Otomotif Tak Perlu Pindah ke Ibu Kota BaruIlustrasi perakitan mobil. (REUTERS/Beawiharta)

WARTABARU.COM – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menanggapi rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur tepatnya di dua kabupaten yakni Kutai Kertanegara dan Penajam Paser Utara yang baru diumumkan Presiden Joko Widodo hari ini, Senin (26/8). Menurut Gaikindo tidak perlu sampai memindahkan industri otomotif mengikuti ibu kota baru yang sudah ditetapkan.

Industri otomotif Indonesia saat ini terkonsentrasi di Jawa Barat dan Jakarta. Di Jawa Barat, pabrik otomotif banyak berada di kawasan industri Cikarang, Karawang, Purwakarta, dan Bogor.

Sementara di Jakarta terdapat pabrik perakitan kendaraan di kawasan Sunter. Di antaranya milik Daihatsu, Honda (sepeda motor), Isuzu, Hino, serta BMW.

“Tapi kan tidak perlu yang namanya pabrik otomotif ada di dekat ibu kota. Coba lihat di Jerman, dulu Bonn terus pindah ke Berlin. Pabrik Mercy di Stuttgart, pabrik BMW di Munchen, selatan, Porsche di Stuttgart. Dulu pabrik Mercy di Berlin ada, tapi karena itu pabrik tua,” kata Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gaikindo, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (26/8).

Menurut Jongkie perpindahan ibu kota tidak terlalu berpengaruh buat industri otomotif dalam negeri. Dia menyebut hampir semua merek mobil sudah memiliki dealer di Kalimantan buat menunjang penjualan yang dipandang memungkinkan mengalami peningkatan.

“Andai kata di sana penjualan meningkat drastis kita sudah punya dealer kok di sana. Semua merek punya dealer di Kalimantan, tinggal dibesarkan atau ditambah,” ujar Jongkie.

Jongkie juga bilang memindahkan industri otomotif punya risiko, salah satunya pada tenaga kerja. Dia mengkhawatirkan penggantian lokasi bisa bikin banyak pengangguran.

“Ini kan jalur pemerataan yang dilakukan pemerintah, di daerah juga dibuatkan kegiatan jadi tidak hanya konsentrasinya di Pulau Jawa. Kami tunjang dan kami dukung,” kata Jongkie.

Jokowi telah memutuskan ibu kota pindah ke dua wilayah di Kalimantan Timur, yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kertanegara. Dasar pemilihan dua kabupaten itu atas pertimbangan strategis dan manajemen bencana.

Saat konferensi pers, Jokowi menyebut pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur yang menghabiskan dana Rp88 triliun juga akan diikuti industrialisasi di daerah itu. Pembangunan di Jakarta disebut tetap prioritas dan dikembangkan menjadi kota bisnis dan keuangan skala regional dan global.

Demikian berita ini dikutip dari CNNINDONESIA.COM untuk dapat kami sampaikan kepada pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Top