Komodo. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
WARTABARU.COM – Ilmuwan telah memetakan genom Komodo, kadal terbesar di dunia. Pemetaan ini menemukan rahasia di balik kecepatan dan daya tahan Komodo, predator berdarah dingin.
Komodo ternyata mampu meningkatkan metabolisme mereka menjadi setara dengan mamalia. Dilansir dari Reuters, para peneliti mengungkap mereka menunjukkan adaptasi genetik penting yang mendukung keuletan kadal dan menurunkan mangsa sebesar kerbau dengan gigitan berbisa.
Para peneliti menemukan adaptasi genetik yang melibatkan fungsi mitokondria, pembangkit listrik sel yang sangat penting dalam mengatur fungsi jantung dan otot lainnya, yang dapat memperkuat kapasitas aerobik kadal.
Berbeda dengan mamalia, reptil memiliki kapasitas penyimpanan udara yang sedikit sehingga menyebabkan reptil mudah kelelahan. Namun karena kemampuan genetik yang berbeda, komodo dianggap mampu menyaingi metabolisme mamalia.
“Predator ini hidup di pulau-pulau terisolasi dan merupakan binatang yang luar biasa,” kata Benoit Bruneau, salah satu penulis senior studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution.
Selain itu, ditemukan pula kemampuan yang memungkinkan komodo untuk mendeteksi senyawa kimia yang dilepas oleh makhluk lain. Adaptasi gen ini lah yang membuat komodo mampu menemukan mangsa walau dari jarak yang relatif jauh.
Salah satu komponen dalam bisa komodo adalah senyawa anti koagulan yang berfungsi untuk mencegah pembekuan darah pada mangsa. Mangsa yang telah terinfeksi pun akan mati kehabisan darah. Komodo sendiri juga kebal terhadap racun anti koagulan yang bertujuan untuk melindungi diri mereka agar tak terjadi pendarahan ketika diserang oleh spesiesnya sendiri.
